April 22, 2025
 PK
Advertisement

Latest News

  1. Pilwalkot Bandung 2013 Resmi Diikuti Delapan Pasang Calon
  2. Assassinasi PKS Dalam Renungan Kisah Yusuf AS (Ayat 7-10)
  3. Luthfi Hasan Ishaq (LHI) Mengaku Kenal Ahmad Fathanah
  4. Pemuda Muhammadiyah Dukung Anis Matta Benahi PKS
  5. Konspirasi dengan Target PKS Karena Lantang Menentang Impor Daging
  6. Badai "SAPI" Bukan Kiamat Bagi PKS

DAERAH

Bandung - KPU Kota Bandung menetapkan delapan pasang calon wali kota dan wakil wali Kota Bandung periode 2013-2013. Ketetap...

Published by Admin

DUNIA

Sumber di pertemuan mengatakan, sejumlah pertemuan antara Fatah dan Hamas di Kairo telah menghasilkan enam kesepakatan mendasar, ...

Published by Admin

PEREMPUAN

Jakarta: Pemerintah diminta segera membebaskan 20 anak buah kapal(ABK )  dari PT Samudera Indonesia yang disandera perompak ...

Published by Admin

PEMUDA

Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq Instambul — Para aktivis Islam perlu membuka diri, serta membangun relasi dan kerja sama ya...

Published by Admin

UST. HILMI AMINUDDIN

Taufik Ridho, Anis Matta, KH. Hilmi Aminuddin, KH. Surahman Hidayat [...]

Published by Admin
06 Feb 2013 0 comments

Tiga Makna Kelahiran Assalamu’alaikum Wr. WbKepada seluruh tamu undangan yang K [...]

Published by Admin
20 Apr 2011 0 comments

 BANDUNG - Partai Keadilan Sejahtera adalah partai kader. Pimpinan PKS di [...]

Published by Admin
07 Apr 2011 0 comments

ANIS MATTA

Anis Matta - Konsolidasi Kader PKS Di Sumatera Utara [...]

Published by Admin
06 Feb 2013 0 comments

Ulama-Ulama muda Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) [...]

Published by Admin
06 Feb 2013 0 comments

Bonie Hargen (Pengamat) - Anis Matta (Presiden PKS) [...]

Published by Admin
06 Feb 2013 0 comments

Relawan Hidayat-Didiek Diancam Senpi Saat Akan Pasang Poster

By Unknown - Minggu, 03 Juni 2012


Jakarta Relawan dari pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid-Didiek Rachbini, mengalami intimidasi saat menyebarkan poster jagoan mereka di daerah Rawa Badak, Jakarta Utara, Sabtu (2/6). Namun hal tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Salah paham biasa saja, sudah clear sekarang. Tidak ada laporan ke kepolisian karena sudah diselesaikan kekeluargaan saja," kata anggota DPRD DKI Jakarta dari PKS, Tubagus Arif, pada detikcom, Minggu (3/6/2012).

Tubagus merupakan pemilik rumah yang menjadi posko pendukung Hidayat-Didiek di daerah tersebut. Rumah Tubagus tidak luput dari aksi premanisme yang melarang pemasangan poster dan banner Hidayat-Didiek.

Tubagus menambahkan kejadian yang dikarenakan salah paham tersebut menghasilkan kesepakatan soal pemasangan atribut calon gubernur dalam pilkada DKI. Kesepakatan tersebut terkait dengan daerah yang diperkenankan dan tidak diperkenankan dalam memasang atribut pilkada.

"kesepakatan saja, cuman daerah situ saja. Ini biasa saja," jelasnya.

Kejadian intimidasi tersebut terjadi Sabtu malam di daerah Rawa Badak, berikut kejadiannya berdasarkan rilis yang diterima detikcom dari tim Hidayat-Didiek, Minggu (3/6):

Relawan Hidayat-Didiek yang tengah memasang spanduk dan banner di daerah RW 07, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Sabtu (2/5) malam di datangi oleh sejumlah oknum berambut cepak yang diduga menjadi beking seorang pengusaha besi tua di kawasan itu. Mereka meminta sejumlah relawan yang tengah memasang spanduk dan banner pasangan Hidayat-Didiek untuk menurunkan semua spanduk dan banner yang sudah dipasang.

Alasan mereka, tidak ada izin dari RT/RW setempat. Namun, ketika dijawab bahwa tidak ada aturan yang mengharuskan adanya izin dari RT/RW, sejumlah pria berambut cepak tersebut marah dan mengancam akan mematahkan kaki para relawan. Nyatanya, banner dan spanduk kandidat lain tidak pernah diusik, pemasangannya tidak ada izin dari RT/RW setempat.

Selanjutnya, relawan Hidayat-Didiek kembali ke posko, tapi ternyata sekelompok orang suruhan pengusaha besi bekas tersebut tidak puas. Mereka mendatangi posko relawan, yang juga rumah anggota DPRD DKI Jakarta dari PKS, Tubagus Arif. Atas perintah pengusaha besi tua yang ikut menyerbu posko relawan tersebut, mereka melepasi banner yang terpasang di tiang depan rumah Tubagus.

Sang pengusaha mendatangi para relawan yang berkumpul di dalam rumah Tubagus Arif. Ia menantang dan mencengkram baju salah seorang relawan hingga bajunya sobek, juga mengangkat tangan hendak memukul salah seorang relawan. Namun, situasi dapat dikendalikan sehingga tidak sempat terjadi keributan. Tak berapa lama pengusaha dan para pembekingnya pun meninggalkan posko. Di perjalanan mereka mencopoti banner Hidayat-Didiek.

Namun sang pengusaha yang dipanggil 'Si Bos' ini ternyata belum puas. Ia menyuruh seorang oknum TNI yang menjadi bekingnya untuk memanggil salah seorang relawan, Nurdiansyah. Dengan harapan persoalan bisa segera tuntas, Nurdiansyah dan sejumlah relawan mendatangi rumah 'Si Bos'. Dalam pertemuan, 'Si Bos' memaksa agar relawan Hidayat-Didiek meminta maaf kepadanya, dan mengatakan, “Untung tidak saya siram pake ini,” seraya menunjukkan senjata api. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh pengurus RW, yang sejak kejadian lebih banyak diam ketimbang menengahi keributan.

Sedangkan, ketua tim advokasi Hidayat-Didiek, Zainuddin Paru, menyatakan arogansi dan aksi premanisme seperti itu tidak bisa dibenarkan dan hanya akan mencederai demokrasi. Ia mengharapkan Pilkada berlangsung dengan aman, tertib, jujur, dan adil. Paru menilai aksi yang dilakukan oleh pengusaha di Rawa Badak dan oknum TNI itu berlawanan dengan prinsip-prinsip demokrasi.
(vid/mpr)
[Sumber: detik.com].

Follow our blog on Twitter, become a fan on Facebook. Stay updated via RSS

0 komentar for "Relawan Hidayat-Didiek Diancam Senpi Saat Akan Pasang Poster"

Leave a Reply

Pages 22123456 »
Advertisement